Sebenernya ini copas materi bunsay aku yg sedang membahas tentang komunikasi produktif, dan ini tu ngena banget di aku. Sekarang aku copy paste di sini sebagai pengingat ku agar supaya selalu belajar memahami orang terkasih ku seumur hidup ku
πππππππππππππππ
*5 Bahasa Kasih*
_“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (H.R Muslim)_
_"Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) diakhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang meginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula". (HR.Bukhari dan Muslim)_
Pada saat memulai pernikahan dengan pasangan kita, kita membayangkan suatu kehidupan yang romantis indah, saling mencintai, dan semuanya luar biasa. Kita mengharapkan akhir cerita dongeng _"akhirnya mereka berbahagia selama-lamanya...."_
Sehari dua hari, berganti minggu, berganti bulan dan berganti tahun, ternyata frasa berbahagia selamanya hilang dari benak kita. Menghilangnya tidak serta merta tetapi perlahan, hingga pada suatu titik berganti dengan kemarahan, emosi kadang terlepas, dan bahkan berakhir dengan saling membenci dan menyalahkan antar pasangan atas semua keadaan. Di banyak pasangan, dengan keadaan yang menyedihkan, penuh luka batin, mereka memutuskan untuk mengakhiri pernikahan tsb.
Hadist yang kami kutip di awal adalah mengingatkan kami untuk selalu menempuh jalan ilmu dalam setiap sendi kehidupan termasuk dalam pernikahan. Harapan kami, kami bisa men *surga di dunia* dalam kehidupan pernikahan kami. Sehingga kami terus mencari ilmu2 tentang hubungan manusia, yang diterbarkan ALLAH melalui siapa saja.
Dari banyak ilmu tersebut kami sangat cocok dengan penemuan Dr. Gary Chapman yg ditulis dalam buku 5 Bahasa Kasih. Ilmu ini banyak membantu kami dalam perjalanan pernikahan kami.
Dr Chapman menemukan bahwa setiap manusia itu ingin dicintai dengan suatu cara yang dia inginkan. Sebagai contoh ada satu orang sangat suka diberi hadiah, hadiah kecil akan disimpannya sampai lama, tetapi ada orang lain yang merasa biasa ketika mendapat hadiah. Contoh diatas oleh Dr Chapman disebut sebagai Bahasa Kasih. Nah Beliau menemukan ada 5 jenis Bahasa Kasih, yuk kita cek, kita termasuk yang mana.
*1. Kata-Kata Pendukung*
Bagi orang yang memiliki bahasa kasih kata2 pendukung akan merasa dicintai apabila mendapat pujian tulus dari pasangannya atas semua hal yang dikerjakannya. Bahkan hal kecil seperti membuang sampah misalnya. Mereka juga merasa dicintai ketika diberikan kata2 positif kepada pihak ketiga, misal kita memuji hal2 baik pasangan kita di depan orang tuanya. Kata-kata ramah juga menguatkan perasaan cinta mereka. Hal yang membuat kerusakan besar pada jiwa mereka adalah kata2 dengan nada tinggi, direndahkan, atau tidak menerima pujian2 kecil dalam waktu lama.
Untuk mengetes apakah pasangan kita mempunyai bahasa kasih ini, coba kita gencar memberikan pujian2 kecil yang tulus akan hal2 yang telah dilakukannya.
*2. Waktu Berkualitas*
Orang dengan bahasa kasih waktu berkualitas akan merasa dicintai apabila bisa menghabiskan waktu bersama pasangannya. Menghabiskan waktu bersama dalah hal ini adalah benar2 fokus berdua tanpa gangguan gadged, tv, anak dll. Hanya mengobrol berdua. Percakapan yang mendalam dalam tema perasaan, pikiran, pengalaman spesial akan lebih menambah rasa cinta bagi orang dengan bahasa kasih waktu berkualitas.
Apabila pasangan kita suka sekali bercerita detail tentang segala hal, berbinar ketika bisa ngobrol hanya berdua, selalu ingat saat2 bersama di masa lalu berarti pasangan anda mempunyai bahasa kasih waktu berkualitas. (Warning : menggunakan gadged saat dia sedang curhat akan sangat melukainya! hehehehe pengalaman pribadi)
*3. Hadiah*
Hadiah2 kecil yang bahkan spontan adalah cara terampuh untuk menunjukkan cinta kita apabila pasangan kita mempunyai bahasa kasih hadiah. Tentu beberapa dari kita berpikir, "wah kalau saya dapat hadiah deposito, atau mobil, atau rumah dari pasangan mah saya merasa dicintai." Kalau anda punya pikiran seperti itu _(akeh tunggale π)_ berarti kemungkinan kecil sekali bahasa kasih anda adalah bukan hadiah.
Buat orang dengan bahasa kasih hadiah, bukan nilai hadiahnya yg dilihat, tetapi simbol dari hadiah itu berarti dia merasa dipikirkan dan diperhatikan. Seikat bunga, kartu berisi tulisan puisi, cinderamata khas sebagai oleh2 (bahkan yg murah sekalipun) kadang akan disimpannya selama mungkin, kalau perlu selama-lamanya.
*4. Pelayanan*
Bahasa kasih pelayanan adalah bahasa kasih yang paling unik utk diamati. Secara umum di masyarakat melayu, istri membuatkan teh, mengurus rumah, mengurus anak, memasak adalah hal yang wajar. Suami bekerja di luar mencari nafkah dan tahunya rumah dalam keadaan beres.
Untuk wanita dengan bahasa kasih pelayanan dengan keadaan seperti ini akan paling cepat stress, cepat marah, cepat tua (mungkin krn sering marah) dan sensi akan segala hal. Hal ini terjadi karena dia tidak pernah mendapat imbal balik bahasa kasih yang dia harapkan. Dia akan merasa tidak dicintai. Apabila Anda pria mempunyai pasangan dengan bahasa kasih ini, anda membantunya dalam hal kecil seperti mencuci piring, mengepel, membuatkan teh untukknya, anda akan mendapatkan cinta yang besar dari pasangan anda.
*5. Sentuhan Fisik*
Memberikan sentuhan kecil seperti mengelus tangan, mengelus punggung bermakna "aku mencintaimu" oleh orang yang mempunyai bahasa kasih sentuhan fisik. Berpelukan, dirangkul bermakna "AKU MENCINTAIMU" buat mereka.
Kalau kita tidak nyaman disentuh, dipeluk, dielus berarti kita bukan golongan bahasa kasih ini. Tapi ingat, mungkin pasangan kita adalah orang dengan bahasa kasih ini, kalau kita tidak belajar dengan sengaja sentuhan fisik, anda akan mempunyai pernikahan yang berat.
Orang dengan bahasa kasih sentuhan fisik suka digandeng di tempat umum hehehe.
Setiap dari kita mempunyai bahasa kasih primer dan sekunder. Dua2 nya sama penting, tetapi yang satu lebih memberikan efek yang menonjol dari yang lain ketika diterima dari pasangan.
Kalau dibaca sekilas, anda masuk yang berbahasa kasih apa hayo? Dan apa bahasa kasih pasangan anda, apakah anda tahu?
Saat sepasang manusia memulai pernikahan, mereka dalam 'honeymoon mode', tangki cintanya full. Tidak ada noda, cacat, atau kesalahan dari pasangan kita. Pasangan kita adalah orang yang paling baik, paling benar, paling keren. Keadaan ini bertahan paling lama 2 tahun. Selanjutnya berlaku fase "cinta adalah kata kerja...."
Terjadi hal2 yg tak terduga, yg tidak pernah kita bayangkan.
Terus buat apa sih tahu, belajar, dan mengamalkan bahasa kasih? Kita tidak usah berdebat kita lihat beberapa kisah berikut ini dari teman2 kami (nama kami samarkan, kalau ada kesamaan nama dan tempat itu hanya kebetulan semata, _okey?!_)
a. Dina bercerita ingin menggugat cerai Husein karena merasa tidak dicintai. Kami sungguh heran karena mereka adalah pasangan sukses di mata masyarakat. Dina tidak kekurangan apa pun. Ketika kita sampaikan kepada Husein, dia sungguh heran mengapa Dina merasa tidak dicintai padahal semua kebutuhan terpenuhi, dia sering memberikan hadiah2 mulai dari surprais kecil sampai hadiah mahal jam tangan, perhiasan emas permata bahkan mobil baru. Balik kepada Dina ketika kita sampaikan hal ini, dia merasa kosong karena Husein selalu tidak ada waktu dengannya. Sibuk dengan urusannya dan dunianya. _*see...you know something?*_
b. Roni datang kepada kami dengan bersungut. Dengan emosi dia kesal dengan istrinya Rahma yang selalu menepis tangannya ketika dia mau merangkul atau menggandengnya. Ketika kita ngobrol dengan Rahma, jawabnya : apaan sih pakai gandeng2 tangan segala, kayak anak kecil yg pacaran saja. Bila Roni bertemu rekan sekantor yang _plak plek_, sering _jowal jawil_ saat bercanda, tinggal tunggu waktu Roni akan selingkuh dengan teman sekantor tsb. _*hmmm......smell something*_
c. Ihsan curhat kepada kami, bahwa dia mulai goyah dalam kehidupan rumah tangganya dengan Lala karena ada teman koleganya yang membuat dia nyaman. Dia merasa bisa curhat, ngobrol dengan enak, tertawa lepas dengan Danti. Ihsan merasa, Lala hanya fokus *mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak*, tapi mengabaikan dirinya. Sedang dengan Danti dia bisa bercerita apa saja. _ooohhh ... kayak saudarku bangets!_
... dan masih banyak cerita lainnya kalau ditulis bisa jadi buku tebal hehehhe.
Sampai hari ini kami masih belajar dan bertumbuh dalam saling menyampaikan bahasa kasih kami masing2. Banyak hal yang termudahkan ketika kami mempelajari ilmu ini.
Siwi mempunyai bahasa kasih primer sentuhan fisik, ketika dia sedang emosi tentang suatu hal yg tidak ada hubungannya dengan kami, saya reflek akan merangkul dan mengelus lembut punggungnya, itu meredam banyak sekali emosinya sehingga dia bisa berpikir lebih jernih.
Bahasa kasih saya adalah juga sentuhan fisik, Siwi tahu ketika saya capek atau ada beban kerjaan dia selalu meng'acak2' rambut saya, membelai sampai punggung belakang, dan ajaib itu sangat membantu saya dan memberikan energi yang besar. Dan saya siap menghadapi tantangan2 berikutnya.
Kami beruntung karena kami bersinggungan mempunyai bahasa kasih yang sama yaitu sentuhan fisik.
Tantangan muncul adalah ketika bahasa kasih Siwi yang sekunder adalah waktu berkualitas, sedangkan saya adalah kata2 pendukung. Saat dengan semangat Siwi cerita tentang kegiatan Mas D hari itu tapi saya lupa dan masih asyik pegang hape atau remote tv.... wah bisa runyam malamnya sampai esok harinya, tangki cinta Siwi bocor besar hehehe.....
Atau saat saya melakukan sesuatu tetapi di negasi oleh Siwi, atau tidak mendapat pujian, wah tiba2 saya bisa emosi, uring2an dan semua hal tentang Siwi jadi salah seharian itu.
Beruntung kita belajar bahasa kasih ini, tidak terbayang kalau tiba2 Siwi marah, mengambil hape dan melemparkannya ketika saya tidak tahu bahwa bahasa kasihnya adalah waktu berkualitas, bisa pecah perang _Baratayudha_ malam itu. Akan keluar *ayat atau hadist tentang kufur nikmat, hukum buat wanita yang tidak menghormati suami dan lain sebagainya..* Dan saat itu surga menjauh dari kehidupan keluarga kami.
sampai hari ini kami masih sering lupa menyampaikan bahasa kasih pasangan, kami masih harus terus belajar lagi dalam ujian waktu hingga kami bisa menua bersama... _cieee..._
di forum diskusi ini yuk kita share dan curhat2an tengtang 5 Bahasa Kasih ini, kami bukan ahlinya sama sekali, kami hanya share yang kami alami. harapan kami semoga ini bisa membantu teman2 semua, dan memperkaya kami utk bisa menjadi manusia yang lebih baik dan sabar lagi bagi pasangan kami. *Amin....*
Erasugiarsodok2007, diamond family
Rabu, 26 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar